ZMedia Purwodadi

AQUA dan Mitra Implementasikan Konservasi Air Berbasis PJL di Sub DAS Pusur

Daftar Isi

Bojong.my.id.CO.ID - JAKARTA. Danone Indonesia melalui Aqua Klaten bersama mitra di Sub DAS Pusur telah menerapkan proses konservasi berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS) dan implementasi skema Pembayaran Jasa Lingkungan (PJL).

Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH RI, Hanif Faisol Nurofiq, meninjau langsung implementasi konservasi DAS dan skema PJL di sub-DAS Pusur tersebut. Pemerintah menegaskan komitmennya dalam konservasi sumber daya air secara terintegrasi dan berkelanjutan.

Hanif mengapresiasi sinergi multipihak dalam pengelolaan air berkelanjutan. “Penerapan PJL di sub-DAS Pusur menunjukkan kolaborasi harmonis antara komunitas seperti Pusur Institute, industri seperti Aqua, serta pemerintah daerah Boyolali dan Klaten. Konservasi dari hulu ke hilir penting karena ekosistem saling terhubung. Skema seperti ini perlu direplikasi secara nasional,” kata dia dalaï keterangannya, Senin (21/4)l.

Pada kesempatan itu, Kementerian Lingkungan Hidup merilis Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2025 yang membahas Pengembangan Sistem PJL dengan tujuan meningkatkan keterlibatan berbagai sektor dalam mengurus sumber daya alam secara efisien serta bertanggung jawab jangka panjang.

Vera Galuh Sugijanto, VP General Secretary Danone Indonesia mengungkapkan bahwa penanganan air yang melibatkan berbagai pihak dari sumber sampai ke muara sesuai dengan bagian kedua Dari Perjalanan Berdampak Danone, yaitu konservasi alam.

“Aqua aktif terlibat dalam pengelolaan sumber daya air di berbagai DAS, termasuk melalui penerapan PJL di sub-DAS Pusur. Skema ini memberi insentif bagi masyarakat yang terlibat aktif dalam konservasi dan menjaga keberlanjutan air,” jelasnya.

PJL mendorong kolaborasi antara industri, masyarakat, dan lembaga dengan memberi penghargaan atas praktik konservasi seperti pembuatan sumur resapan, rorak, penggunaan pupuk organik, dan agroforestri. Aqua bersama mitra menerapkan skema ini di berbagai sub-DAS seperti Cicatih, Kedunglarangan, Rejoso, Ayung, dan Pusur.

Insentif ditentukan berdasarkan kepemilikan lahan, pola tanam, dan teknik konservasi yang digunakan, dengan dukungan pendanaan dari industri dan fasilitasi oleh LSM.

Bupati Boyolali, Agus Irawan, menilai program PJL tak hanya memberikan insentif, tapi juga mendorong kesadaran dan praktik pertanian ramah lingkungan yang menjaga keseimbangan air tanah. Ia bilang, debit mata air kini lebih stabil. Olah karena itu, ia berharap semakin banyak petani bergabung dan program ini bisa direplikasi di daerah lain.

Aqua bersama Pusur Institute sudah melaksanakan proyek konservasi yang mencakup area mulai dari sumber sampai muara di sub-DAS Pusur. Bagian atas wilayah ini memiliki Kecamatan Konservasi Tamansari, pembangunan sumur resapan, lubang biopori, serta embung bernama Tirta Mulya. Sedangkan bagian tengahnya fokus pada praktek pertanian berkelanjutan dan peningkatan sistem irigasi. Terakhir, di daerah bawah terdapat program Revitalisasi Jogo Toya Kamulyan bekerja sama dengan Forum Relawan Irigasi.

"Untuk kami, keberlanjutan dan bisnis perlu saling melengkapi. Kerja sama antar berbagai pihak adalah elemen penting dalam mengatur sumber daya air secara terpadu dan berkelanjutan," demikian penuturan Vera.

Posting Komentar