Ditinggalkan Secara Misterius! Kisah Tragis William Marcilio di Arema FC, Kini Tidak Bermain Melawan Persebaya Surabaya

Bojong.my.id — Musibah yang mengerikan terjadi pada playmaker kreatif Arema FC, William Marcilio. Pemain berkebangsaan Brasil ini sekali lagi dimasukkan dalam daftar tambahan klub Singo Edan dan dijamin tidak akan hadir ketika timnya bertemu dengan Persebaya Surabaya.
Sebenarnya pertandingan ini amat penting, terutama karena merupakan laga bergengsi yang besar dalam kelanjutan Liga 1 Indonesia musim 2024/2025.
Pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya direncanakan pada hari Senin, 28 April 2025, bertempat di Stadion Kapten I Wayan Dipta yang berlokasi di Gianyar, Bali, dan akan dimainkan tepat pukul 15:30 waktu Indonesia Bagian Timur (WIB).
William tidak terdaftar dalam daftar pemain yang dipilih oleh pelatih Jose Manuel Gomes da Silva untuk pergi ke Bali. Hal ini semakin menegaskan bahwa posisi William di tim utama Arema FC kini sangat rentan.
Penderitaan William Marcilio sebenarnya sudah terlihat sejak beberapa laga terakhir. Terakhir kali dia bermain terjadi saat Arema FC menghadapi PSM Makassar di pekan ke-22 pada 10 Februari 2025.
Pada permainan tersebut, William baru diturunkan selama lima menit saja di paruh kedua. Selepas itu, ia tidak muncul lagi baik dalam daftar pemain utama ataupun sebagai pengganti, bahkan saat menghadapi Persija Jakarta pada minggu ke-26.
Lebih parah lagi, ketika Arema FC dikalahkan oleh Madura United pada hari Kamis, 24 April 2025, nama William tak tampak di antara daftar pemain. Keadaan tersebut semakin menguatkan dugaan bahwa Williams telah dilemparkan dengan cara yang misterius dan tanpa ada penjelasan yang masuk akal.
Sebenarnya, bila kita melihat data statistik musim ini, William Marcilio tidak bisa dianggap remeh. Dia telah tampil dalam 19 pertandingan dengan total waktu bermain mencapai 1.271 menit selama musim Liga 1 Indonesia 2024/2025.
Dari jumlah itu, William sukses mencetak lima gol dan tujuh assist, sebuah kontribusi besar bagi lini tengah Singo Edan. Selain itu, ia juga mencatatkan 31 umpan kunci dan punya akurasi operan mencapai 72 persen.
Catatannya yang berkenaan dengan Expected Goals (xG) juga cukup bagus dengan nilai 3,85.
Ia bahkan lebih banyak dilanggar (25 kali) ketimbang melanggar (15 kali), yang menunjukkan perannya sebagai motor serangan kerap membuat lawan kewalahan.
Bukan hanya itu saja, pada pertandingan perdana menghadapi Persebaya Surabaya, William turut serta sebagai salah satu dari dua pemain yang mencetak gol untuk keberhasilan Arema. Namun sekarang, dengan situasi yang menusuk hati, dia terpaksa menonton pertandingan sengit tersebut dari pinggir lapangan.
Pelatih Arema FC, Jose Manuel Gomes da Silva atau akrab disapa Ze Gomes, enggan buka suara soal absennya William. Ketika ditanya alasan mengapa William tak ikut ke Bali, ia menjawab singkat dan terkesan menghindar.
Ze Gomes bahkan terkesan menutup rapat status William yang sebenarnya dalam kondisi fit. Ia hanya menegaskan dirinya akan menjawab jika pemain tersebut ikut dalam daftar yang dibawa ke Bali.
"Arema akan memberikan kesempatan pada semua pemain. Saya akan memainkan pemain yang memiliki tanggung jawab, karena Arema lebih besar dari semua pemain," ujar Ze Gomes.
Akhirnya, polemik seputar Marcilio diungkapkan oleh Koordinator Presidium Aremania, Ali Rifki, yang menyatakan bahwa pemain tersebut dinilai memiliki tingkah laku tidak memuaskan terhadap klub.
Di postingannya di Instagram, Ali mengatakan bahwa William telah menentang sang pelatih sebelumnya, berpikir dia adalah pemain bintang, dan bahkan mendorong terjadinya perselisihan di antara para pemain.
"William memiliki sikap buruk, menentang sang pelatih dan menganggap dirinya sebagai bintang. Dia juga memicu perlawanan dari para pemain terhadap pelatir serta membuat konflik antara Lokoli (Charles Lokolingoy) dan Dalberto. Selain itu, ia berkelahi pula dengan Paslon (Oliveira)," ungkap Ali Rifki pada unggahannya di stories Instagram pribadi.
William sendiri sejatinya menjadi sosok penting bagi Arema FC sejak awal musim. Kreativitasnya di lini tengah menjadi pembeda, terutama saat Arema kesulitan menciptakan peluang.
Tetapi untuk alasan tertentu, sumbangannya sepertinya sudah tidak lagi memadai untuk menjaganya tetap ada dalam strategi tim.
William sekarang malah menjadi korban dari sistem pergantian pemain atau strategi taktikal yang tak pernah diterangkan dengan jelas oleh sang pelatih.
Arema FC sekarang sedang berada dalam performa yang tidak optimal setelah menelan kekalahan dari Madura United. Kondisi tersebut makin mencolok absennya William, karena klub sungguh memerlukan kontribusi pemain dengan peran kreatif di area tengah lapangan.
Pada waktu tim membutuhkan ide segar, justru pemain yang paling memiliki inovasi dihapus dengan cepat. Keputusan tersebut mungkin berbalik arah dan merugikan Arema FC, terutama ketika pertandingan melawan Persebaya Surabaya semakin mendekati.
Jika situasi ini terus berlanjut, bukan tak mungkin William Marcilio akan segera meninggalkan Arema FC lebih cepat dari yang diperkirakan. Sang pemain sudah menunjukkan kualitasnya, namun tak kunjung diberi kepercayaan lagi.
Kini, para Aremania hanya bisa bertanya-tanya, apa sebenarnya yang terjadi antara William dan tim pelatih. Apakah ini soal taktik, konflik internal, atau memang William sudah tak masuk rencana masa depan Arema?
Tentunya, cerita tentang William Marcilio berubah menjadi sebuah ironi bagi petualangan Arema FC musim ini. Sang pemain, yang telah memberikan sumbangan signifikan, malahan dikesampingkan tanpa ada penjelasan yang transparan ketika kinerja tim masih belum stabil.
Apabila Arema tidak berhasil mendapatkan hasil terbaik saat bermain melawan Persebaya Surabaya, nama William kemungkinan besar akan diperbicangkan lagi. Namun bukannya dipuji sebagai pahlawan dalam permainan, ia justru bisa menjadi ikon untuk menggambarkan keputusan yang kurang rasional dibalik layar klub.
Posting Komentar