Dosen UI Kembangkan Alat Penyaring Air Hijau dan Ramah Lingkungan

Bojong.my.id , JAKARTA - Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan bahwa Indonesia menghasilkan sekitar 3,2 juta ton sampah plastik Setiap tahunnya, ini mencakup juga sampah dari botol minuman kaleng.
Untuk menyelesaikan permasalahan itu, Prof. Setijo Bismo dari Fakultas Teknik (FT) Universitas Indonesia (UI), merancang sebuah alat penyaring air berkelanjutan dengan nama "Arofah". Alat ini dirancang untuk membantu pelestarian lingkungan.
Alat itu dibuat guna menyediakan layanan akses air minum bermutu dengan cara bebas sambil menekan sampah plastik akibat konsumsi air dalam botol.
Arofah lebih unggul daripada metode penyulingan air lainnya karena menerapkan beberapa langkah penjernihan, termasuk teknologi reverse osmosis yang menciptakan air dengan tingkat mineral ideal, bebas dari bakteri, serta memiliki struktur heksagonal.Teknologi tersebut menjamin bahwa air yang diproduksi aman untuk diminum tanpa harus mengandalkan botol air minum siap pakai.
Arofah mampu memproses beragam tipe sumber air mentah menjadi air yang siap pakai.
Air yang bisa diproses mencakup hujan, sumur, penyedia jaringan air kota, serta air berasal dari tempat-tempat natural semisala danau dan Sungai.
Di samping itu, perangkat tersebut mampu mengolah air hasil AC dan juga air banjiran yang kerap kali menjadi masalah ketika musim hujan tiba."Dengan menggunakan teknologi pemrosesan modern, Arofah menyediakan jawaban tepat guna menjamin ketersediaan air bersih berasal dari beragam sumber yang ada," jelas Prof. Bismo melalui pernyataannya, Kamis (24/4).
Menurut dia, air hasil filtrasi Arofah seratus persen aman dikonsumi karena telah dimurnikan dan bersifat steril.
Arofah telah melalui uji laboratorium di Departemen Teknik Kimia FTUI selama satu tahun dan akan diuji lebih lanjut di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) untuk memastikan keamanannya bagi konsumsi publik.Setelah melalui uji coba, Arofah mulai beroperasi di lingkungan FTUI sejak awal 2025.
Sembilan belas unit Arofah sudah terpasang di tujuhbelas lokasi penting, meliputi Gedung Dekanat, bangunan departemen, kantin dosen, gedung perkuliahan FTUI Salemba, sampai dengan Pos Pengamanan.
Tindakan itu membolehkan banyak guru dan staf pendukung pindah dari menggunakan botol air minum menuju ke sumber air bersih yang lebih berkelanjutan bagi lingkungan.Inovasi Arofah karya Prof. Bismo dibuat berdasarkan penelitian yang dimulai pada tahun 2005.
Hasil dari penelitian tersebut diwujudkan lewat Hibah Pengabdian kepada Masyarakat pada bulan Agustus tahun 2024 dengan pendanaannya berasal dari PT Freeport Indonesia.
Perkakas yang pada mulanya diciptakan untuk digunakan dalam lingkup terbatas seperti di rumah tangga, saat ini telah dioptimalkan untuk mengikuti permintaan pada level lebih luas dan mungkin saja akan dipergunakan pula di ranah industri.
Dalam proses pengembangan peralatan tersebut, Prof. Bismo mengatakan bahwa ia menemui berbagai hambatan, termasuk kekurangan peralatan dan teknologi dengan harga terjangkau, serta sumber daya manusia yang belum mencukupi.
cukup, sampai dengan pandangan publik yang tetap menilai bahwa air minum dalam kemasan lebih unggul.
"Saya berharap inovasi ini bisa mendukung masyarakat beserta perusahaan dan area Industri untuk menyediakan air bersih dengan cara yang lebih hemat biaya dan ramah terhadap lingkungan," ungkapnya.
Selanjutnya, Dekan FTUI Prof. Kemas Ridwan Kurniawan menunjukkan kesetujuannya atas peningkatan Arofah.
Dia berharap teknologi Arofah semakin berkembang, sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat menikmati akses air minum gratis berkualitas.
“Kehadiran Arofah tidak hanya berkontribusi pada penyediaan air bersih, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan dan inovasi teknologi dalam bidang pemurnian air,” tutur Prof. Kemas. (mcr4/jpnn)
Posting Komentar