ZMedia Purwodadi

Penurunan Dana Pihak Ketiga dari Nasabah Perorangan di Perbankan Terus Berlanjut

Daftar Isi

Bojong.my.id.CO.ID-JAKARTA . Dana pihak ketiga atau DPK perorangan di perbankan terlihat kian menyusut. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) pada Februari 2025 DPK perbankan mencapai Rp 8.612,5 triliun atau tumbuh 5,1% secara tahunan (YoY).

Berdasarkan golongan nasabah, DPK dari nasabah perorangan pada Februari hanya sebesar Rp 3.998,7 triliun atau terkontraksi 1,8% YoY. Capaian ini terlihat menurun dari posisi Januari dengan DPK perorangan yang mencapai Rp 4.012,3 triliun.

Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menilai, penyebab terus menyusutnya DPK perorangan di antaranya adalah peningkatan pembiayaan konsumsi rumah tangga yang diambil dari tabungan dan peralihan ke instrumen investasi lainnya seperti ke emas maupun surat berharga.

"Tren ke depannya sepertinya masih menurun bila melihat perkembangan situasi ekonomi saat ini, orang akan lebih berinvestasi ke emas dibanding menyimpan dalam bentuk tabungan. Pembiayaan kebutuhan rumah tangga dari tabungan juga masih akan tetap tinggi selama daya beli dan penghasilan masyarakat belum membaik," ungkap Trioksa kepada Bojong.my.id.co.id, Selasa (22/4)

Menurutnya, bank perlu menawarkan instrumen yg menarik kepada nasabah sehingga dapat tetap mempertahankan dananya di bank misal dengan membuat gimmick hadiah yang dapat menarik perhatian masyarakat.

SVP Retail Deposit Product Sales Bank Mandiri Evi Dempowati juga mengakui, saat ini simpanan masyarakat menengah ke bawah masih menghadapi tantangan akibat tekanan ekonomi, seperti meningkatnya biaya hidup dan melemahnya daya beli. Menurutnya, fenomena "makan tabungan" masih terjadi di segmen tertentu.

Walau demikian, pada posisi Maret 2025 Bank Mandiri masih tetap mencatatkan pertumbuhan positif di DPK segmen nasabah perorangan dengan kenaikan 5% YoY dengan kontribusi utama berasal dari produk tabungan yang menunjukkan pertumbuhan sebesar 9% YoY pada segmen perorangan.

Di tengah kondisi ekonomi yang masih dinamis, tren simpanan masyarakat menengah ke bawah diperkirakan akan tetap fluktuatif.

"Meskipun ada potensi tekanan dari inflasi dan peningkatan angka PHK, Bank Mandiri tetap optimis dapat menjaga pertumbuhan DPK dengan menargetkan pertumbuhan double digit "Tahun 2025," ujar Evi.

Untuk mencapai target tersebut, Bank Mandiri mengimplementasikan beberapa strategi, antara lain digitalisasi layanan perbankan dengan Livin’ by Mandiri untuk meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan nasabah ritel dalam mengelola simpanan, pengembangan produk tabungan yang lebih fleksibel dengan fitur dan insentif menarik agar lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Di samping itu, Bank Mandiri terus-menerus meluncurkan beragam inovasi, termasuk di antaranya program penambahan nasabah baru, serta skema keanggotaan dan loyalitas. campaign untuk meningkatkan frekuensi perdagangan oleh pelanggan.

Dengan strategi tersebut, pihaknya optimis dapat menjaga pertumbuhan dana pihak ketiga yang sehat.

Sementara Kepala Divisi Retail Funding BTN Frengky Rosadrian menyebut, perlambatan pertumbuhan DPK memang mencerminkan kondisi tabungan masyarakat di mana masih rendahnya daya beli masyakarat dan penggunaan tabungan untuk kebutuhan sehari-hari yang terus meningkat.

Meskipun begitu, dana pihak ketiga perorangan di BTN mencatat kenaikan sebesar 6,5% pada bulan Maret 2025 bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024. Kenaikan tersebut menurut Frengky sesuai dengan langkah-strategi pengembangan bisnis digital dalam segmen ritel.

"Dalam kuarter kedua tahun 2025, kita optimis bahwa trend peningkatan Deposito Perorangan Kecil (DPK) akan tetap positif karena mendukung kegiatan tabungan serta transaksi digital walaupun masih ada hambatan baik dari luar maupun dalam negeri," katanya.

Dalam menggenjot DPK di segmen perorangan, pihaknya telah menerapkan beberapa strategi seperti, melakukan campaign dan optimalisasi bale by btn untuk akuisisi serta transaksi nasabah. BTN juga melakukan review secara berkala guna menjamin bahwa produk dan layanan BTN tetap sesuai dengan keperluan nasabah.

BTN mendukung pula untuk keperluan investasi pada sektor individu dengan menawarkan produk investasi jangka waktu seperti Tabungan BTN Siap serta eDeposito.

Posting Komentar