Signify Dorong Solusi Pencahayaan Cerdas: Kurangi Emisi, Turunkan Biaya Operational

Bojong.my.id, JAKARTA — Signify, sebagai pemimpin dalam industri pencahayaan, telah menunjukkan komitmennya untuk menghasilkan produk dengan konsumsi energi rendah, termasuk pengembangan produk yang sangat efisien secara energi.
Kepala Segmen Publik Signify Indonesia, Firmans Nur Gafi, menyebutkan bahwa produk ultra efisien mampu mengurangi konsumsi energi yang diperlukan.
“Kalau kita bicara tadi ultra efisien kita bicara produk yang menghasilkan energy saving yang lebih tinggi,” kata Firman saat media visit ke Bisnis Indonesia, Rabu (30/4/2025).
Berdasarkan laporan dari International Energy Agency (IEA) pada tahun 2022, pemakaian daya listrik untuk penerangan naik meskipun ada efisiensi energi karena kenaikan tersebut lebih besar daripada pengurangannya melalui hemat energi.
Walau tingkat kepadatan karbon listrik berkurang, emisi CO2 dari penerangan malah mengalami kenaikan tipis di tahun itu.
Oleh karena itu, Firman mengatakan bahwa produk ultra efisien harus diikuti oleh teknologi Interact untuk meningkatkan penghematan energi.
Interact adalah merek untuk perangkat lunak kontrol cahaya terhubung profesional utama yang dimiliki oleh Signify.
Interact adalah perangkat lunak berbasis IoT yang bertugas untuk menangani sistem penerangan terhubung serta mengolah data yang dihasilkan oleh sistem tersebut.
"Kita bisa menambahkan teknologi lain agar interaksinya lebih baik, sebagaimana disebutkan tadi. Ini bertujuan untuk mengurangi beban biaya operasional dengan meningkatnya otomatisasi," katanya.
Di lokasi tersebut, Kepala Proyek Sektor Swasta dari Signify, Aldi Primanda, menyebut bahwa perusahaan juga mengerjakan sejumlah inovasi pada produk-produk mereka. Salah satu di antaranya adalah pengembangan sistem pencahayaan indoor berlabel Nature Connect oleh Signify.
Tidak seperti sistem penerangan tradisional, Nature Connect diciptakan mirip dengan panel rata berwarna putih yang memiliki variasi warna mengikuti perubahan warna dan dinamika cahaya di langit.
“Sehingga untuk area-area atau ruangan yang tidak ada window atau tidak ada jendela, kita melihat itu berada di luar (ruangan),” ucap Aldi.
Aldi menyatakan bahwa inovasi tersebut dirancang secara khusus untuk area yang tidak memiliki paparan cahaya alamiah, contohnya ruang kerja terisolir, rumah sakit, hingga unit perawatan intensif (ICU).
"Jadi keterkaitan ini tidak hanya tentang cahaya, tetapi lebih kepada pengalaman psikologis. Kami gunakan juga di ruang rumah sakit contohnya, atau unit perawatan intensif yang mungkin memerlukan kedamaian bagi pasien," jelasnya.
Posting Komentar