ZMedia Purwodadi

Banyak Isu, Banyak Ide: Venesia Architecture Biennale 2025 Siap Menginspirasi

Daftar Isi

Venice Architecture Biennale 2025 secara resmi dimulai tanggal 10 Mei dan akan terus berjalan sampai 23 November 2025. Ada lebih dari 750 partisipan berasal dari 66 negeri yang turut serta. Pameran intinya digelar di tempat Giardini dan Arsenale dengan tema: Intelligens. Natural. Artificial. Collective.

Carlo Ratti sebagai kurator menantang kita untuk merefleksikan kembali bagaimana pembangunan serta kehidupan dalam lingkungan yang semakin tidak pasti. Melalui kerja sama antara berbagai disiplin ilmu seperti perencana bangunan, engineer, ahli iklim, seniman, hingga filosof, pameran Biennale ini mengundang kita menciptakan masa depan yang lebih fleksibel, bersama-sama, dan dipenuhi dengan gagasan baru.

Bermacam-macam ide bagus muncul. Kami mengumpulkan delapan proyek menarik tersebut. Yuk simak, siapa tahu salah satunya jadi favoritmu!

Foundation Norman Foster x Porsche

Kolaborasi ini mempersembahkan instalasi Gateway to Venice’s Waterway, Struktur seluas 37 meter yang bertindak sebagai jembatan serta titik fokus untuk mobilitas tanpa emisi.

Tercetus oleh ide jembatan penyeberangan bagi pejalan kaki di Venesia serta bentuk yang aerodinamis pada mobil balap tersebut. Porsche 917, konstruksinya terbuat dari alumunium ringan dan dihiasi dengan permukaan kinetik yang mengecapkan aliran air serta sinar cahaya. Projek ini menyampaikan gagasan tentang penyatuan antara desain bangunan, teknologi, dan ketersediaan sumber daya untuk jangka panjang.

Pintu Masuk Ke Kanal Venesia | Marco Zorzanello

Heatwave Meraih Golden Lion

Paviliun Bahrain meraih Golden Lion atas kontribusi nasional terbaik melalui Heatwave , yang mengeksplorasi inovasi sistem pendinginan di iklim panas Bahrain dengan memanfaatkan kondensat AC untuk mendukung ekosistem lokal seperti lahan basah dan pertanian.

Heatwave menunjukkan potensi pemanfaatan limbah dari teknologi modern untuk memperbaiki lingkungan, sekaligus mengajak pengunjung merenungkan hubungan antara kenyamanan manusia dan dampaknya terhadap alam.

Heatwave di Paviliun Bahrain | @venice.architecture.biennale

Ancient Future oleh BIG

Bjarke Ingels Group (BIG) menghadirkan Ancient Future memperlihatkan tahap pahatan langsung dari pembuat seni asal Bhutan, yakni Sangay Thsering dan Yeshi Gyeltshen, sementara di sisi lain lengan robot sedang bekerja bersamaan untuk memotong pola serupa pada batangan kayu jenis glulam tersebut.

Instalasi ini juga menampilkan tiga patung naga kayu yang melambangkan masa lalu, masa kini, dan masa depan Bhutan, masing-masing memegang simbol budaya dan spiritual yang mencerminkan perjalanan transformasi negara tersebut.

Sangay Thsering dan Yeshi Gyeltshen berdampingan dengan lengan robot | @venice.architecture.biennale

FundamentAI

ecoLogicStudio menghadirkan FundamentAI , instalasi kolom 3D cetak ramah lingkungan yang merespons kondisi lingkungan laguna Venesia. Instalasi interaktif ini mengajak pengunjung mengunggah foto dan teks untuk diproses AI menjadi desain kota baru yang adaptif dan selaras alam.

Instalasi kolom 3D FundamentAI | @ecoLogicStudio

CO-EXIST

Paviliun Tiongkok, dikurasi oleh Ma Yansong dari MAD Architects, bertema CO-EXIST yang mengeksplorasi harmoni antara manusia, alam, dan teknologi. Pameran ini mengajak refleksi tentang peran arsitektur sebagai jembatan antara tradisi dan inovasi di era kecerdasan buatan.

Paviliun Tiongkok | @MAD Architects

Canal Café

Diller Scofidio + Renfro mempersembahkan Canal Café , sebuah instalasi unik di mana pengunjung dapat menikmati kopi espresso yang dibuat dari air kanal Venesia yang sudah dimurnikan dengan teknologi canggih, mengingatkan pentingnya pengelolaan sumber daya air. Berani coba?

Air kanal Venesia dimurnikan untuk kopi espresso | @venice.architecture.biennale

Jean Nouvel x Cartier

Berlokasi di bangunan bergaya Haussmann abad ke-19 di Place du Palais-Royal, Jean Nouvel menghidupkan kembali desain Fondation Cartier di Paris dengan pendekatan modern. Ia menciptakan area ruang yang bisa disesuaikan secara fleksibel guna mendorong beragam bentuk ekspresi seni sekaligus meningkatkan penetrasi cahaya alami dan panorama kotanya.

Jean Nouvel x Cartier | @atelierjeannouvel

Let Me Warm You

Paviliun Estonia menghadirkan Let Me Warm You , instalasi yang membungkus bangunan bersejarah dengan panel isolasi putih, mengkritik renovasi massal yang mengabaikan aspek sosial dan estetika. Instalasi ini mengajak refleksi tentang peran arsitektur dalam perubahan iklim dan pentingnya melibatkan penghuni.

Pemasangan karya Let Me Warm You oleh Pavilion Estonia | @joosepkivimae

Teks oleh: Vini Andayani

Sumber gambar teaser: MAD Architects

Posting Komentar