Pasar Saham Memukau, Apakah SR022 Tetap Jadi Pilihan Terbaik untuk Investor?

Bojong.my.id.CO.ID – JAKARTA . Pemanasan global yang semakin memburuk memberikan hembusan baru untuk aset berisiko lantaran para investor mulai merasa yakin dalam mencari peluang tersebut. return pada kondisi itu, harta berisiko rendah menjadi pilihan. return stabil cenderung tak dilirik.
Pada akhir pekan lalu, yaitu Rabu (28/5), IHSG menunjukkan kenaikan sebesar 5% menjadi 7.175,82 poin di penghujung perdagangan bulan Mei.
Menurut Ahmad Nasrudin, analis obligasi dari PEFINDO, kondisi tersebut juga memberikan dampak pada perdagangan sekuritas pemerintah (SBN). Ini mencakup penjualan SBN seri baru yang dikenal sebagai SR022.
Memang selama dua pekan penawaran, SR022 baru terjual sebesar 24% dari kuota Rp 20 triliun yang tersedia. Jika dibandingkan, seri SBN sebelumnya ST014 berhasil mencetak penjualan sebesar 46% dari kuota awal Rp 15 triliun yang tersedia hanya dalam waktu sepekan.
Ahmad mengatakan bahwa kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turut membantu dalam pengendalian tekanan penjualan SR022. Meskipun demikian, dia secara umum berpendapat bahwa Surat Berharga Negara (SBN) masih akan tetap menarik untuk sejumlah investor ritel.
"Khususnya bagi mereka dengan batas toleransi rendah. Pasar saham tentunya menarik seiring peningkatan nilainya. Tetapi, berinvestasi pada harga saat ini membawa risiko bahwa nilai mungkin akan turun akibat ketidaktentuan luar negeri yang masih signifikan," ungkap Ahmad kepada Bojong.my.id, Rabu (28/5).
Kata Ahmad lagi, dari segi data aliran investasi asing, obligasi negara masih lebih unggul dibandingkan dengan saham. Pada hari perdagangan 26-27 Mei 2025, Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa arus dana asing di pasar saham dalam negeri baru masuk sebanyak Rp 0,11 triliun. Di sisi lain, selama periode waktu yang sama, Obligasi Negara sukses menorehkan arus modal asing senilai Rp 2,02 triliun.
Selama masa dari 1 hingga 23 Mei 2025, pasar saham mengalami aliran dana asing sebesar Rp 0,94 triliun. Di sisi lain, pasar Surat Berharga Negara (SBN) menunjukkan jumlah yang jauh lebih tinggi dengan totalRp 22,00 triliun pada rentang waktu tersebut.
Oleh karena itu, Ahmad tetap optimistis melihat peluang yang dimiliki oleh SR022. "Secara umum, saya berharap prospek penjualannya untuk produk ini akan terus positif," ujarnya.
Di samping itu, General Manager Divisi Wealth Management BNI, Henny Eugenia, menyebut penjualan SR022 di BNI sebagai salah satu mitra penyalur sudah sesuai target. Ia bilang SR022 in total sudah terjual Rp 300 miliar melalui BNI per 28 Mei 2025.
"Keterangan ini tetap sesuai dengan tujuan nilai nominal pesanannya di BNI yang mencapai Rp 1 triliun, karena masih ada waktu tiga minggu untuk periode penawaran dan juga adanya kemungkinan investasi ulang dari ST10 pada tanggal 10 Juni nanti," jelas Henny kepada Bojong.my.id, Rabu (28/5).
Henny menyatakan bahwa SR022 sebagai pilihan investasi yang aman dengan jangka waktu yang cukup pendek akan terus menarik minat para investor ritel. Terlebih lagi, penurunan tingkat suku bunga Bank Indonesia juga memberikan dorongan positif tersendiri untuk SR022.
"Penurunan suku bunga Bank Indonesia sebanyak 25 basis poin hingga tingkat 5,5% pasti membuat kupon SR022T3 dengan angka 6,45% serta SR022T55 yang mencapai 6,55% jadi semakin menggiurkan," tandasnya.
Posting Komentar