Pemprov Jakarta Menggelontorkan Rp1,69 Miliar untuk Menyelesaikan Ijazah 488 Siswa

Daftar Isi

Bojong.my.id , JAKARTA -- Pemprov Jakarta memberikan bantuan pendidikan bagi penyelesaian ijazah yang terhambat kepada 488 pelajar dengan jumlah keseluruhan mencapai Rp1,69 miliar.

Di tingkat I, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah menggratiskan biaya penggantian ijazah bagi 117 pelajar, diikuti oleh tahap II yang mencakup 488 orang siswa lagi.

Ini akan tetap berlanjut karena masih ada yang perlu diperbaiki. Terdapat sebanyak 6.652 ijazah yang masih terkunci di berbagai sekolah," demikian keterangan Gubernur Jakarta Pramono Anung saat mengunjungi Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, pada hari Jumat, tanggal 2 Mei 2025.

Dengan program ini, Pramono menginginkan agar tak ada warga Jakarta yang terhambat ijazahnya akibat keterbatasan dana.

"Sehingga mereka dapat meneruskan pendidikannya dan memanfaatkannya untuk memperoleh pekerjaan," jelasnya.

Lebih lanjut, Pramono menyatakan bahwa program tersebut adalah komponen dari wujud nyata quick wins 100 hari kepemimpinan Pramono beserta wakilnya, Rano Karno (Si Doel).

Mereka menyatakan bahwa perbaikan pelayanannya dalam bidang pendidikan dasar merupakan salah satu dari beberapa tujuan terpenting guna menciptakan Jakarta sebagai pusat ekonomi nasional serta kota global.

Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memberikan bantuan pendidikan bagi penyelesaian ijazah terhenti tahap pertama ke 117 alumni yang secara keseluruhan bernilai hingga Rp596 juta.

Staf Khusus Gubernur/Wakil Gubernur Jakarta Chico Hakim mengatakan langkah tersebut dilakukan oleh pihak Pemprov Jakarta dengan Baznas Bazis DKI yang diklaim sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak.

"Dengan program ini, kami bertujuan untuk menghindari situasi di mana anak-anak di Jakarta kehilangan kesempatan hanya karena hambatan finansial," katanya dalam pernyataan resmi Pemerintah Provinsi Jakarta pada hari Sabtu (26/4/2025).

Lebih lanjut, disebutkan bahwa program bantuan penebusan ijazah ini menyasar para lulusan yang berasal dari keluarga tidak mampu dimana ijazahnya tertahan karena belum mampu melunasi kewajiban administrasi.